Kisah Seorang Santri Jepara yang di Gembleng Gus Miek. Gus miek: "Sampeyan kabeh iki wong lanang kabeh. Seneng TU*UK?"
Saat itu kami berangkat menghadiri pengajian di tempatnya mbah yatun. kemarin (malam sabtu, 21/6/2019). Pengajian tersebut di isi oleh ketua PBNU, Prof KH said Aqil Sirodj. dan akhirnya selesai kami pulang.
selama perjalanan kami terus megevaluasi diri kami dari hasil gemblengan kyai Said. lalu topiknya menyebar sampai pada cerita wali. Semua orang Nu tahu bahwa Ada Istilah sebagai berikut:
"Tidak ada yang tahu Wali kecuali ia seorang Wali"
Istilah ini sudah menjadi kaidah santri seantero jagad. Akhirnya satu persatu cerita dengan pengalamannya masing-masing dengan berbagai cerita menarik. Namun Penulis ingin menulis kisah dari kyai Mubarok ini sewaktu ia jadi santri di Lirboyo.
Ketika itu diawali dengan cerita keanehan yang ada pada Almarhum Gus Miek. sampai pada waktu ia cerita pernah sowan langsung dan ketemu Gus Miek. Kyai mubarok ini sowan bersama teman teman santri lainnya. Bareng bareng sowan berharap berkah dari seorang wali, lalu tiba tiba terjadi dialog yang tidak umum. berikut dialognya:
Gus miek: "Sampeyan kabeh iki wong lanang kabeh. Seneng TU*UK?" [terjemahnya: Kalian semua ini laki laki semua, Suka Barangnya perempuan bukan?]
sontak semua santri terdiam membisu semua. dan heran dengan pendahuluan dialog dari Gus miek ini. Namun semua santri termasuk Kyai Mubarok malu dan menundukkan kepalanya sambil mendengar gemblengan Gus Miek.
Gus Miek: "kalo sampeyan kabeh seneng TU*UK iku normal, nanging ojo nganti senengmu iku ngalahno senengmu karo sing gawe TU*UK iku mau. Ngerti sampeyan?" [terjemah: Kalau Kalian Semua seneng dengan barangnya perempuan jangan sampai senengmu itu mengalahkan senengmu cintamu kepada sang Maha pencipta TU*UK tadi. Paham kalian?
jawab santri: "nggeh". [terjemah: iya]
semua pun pada kelimpungan terkaget kaget dengan makna yang tak pernah terpikirkan oleh semua santri.
Sehingga dari kejadian itu, Semua santri tadi berusaha terus meningkatkan cinta kepada Sang Kholiq. diatas segala-galanya. harus yang pertama. hal ini kami semua yang mendengar pun ada yang diam ada yang tertawa terheran heran dengan segi dakwah yang luar biasa masuk ke dalam sanubari manusia. langsung menunjam ke ulu hati bahwa pelajaran ini tidak bisa dilupakan oleh semua santri termasuk yang menulis ini.
COMMENTS