Kajian Ayat Muhkamat dan Ayat Mutasyabihat, Kitab suci al-Qur’an amat sangat sempurna. Satu-satunya Kitab yang selalu terjaga dari kebatilan, bisa did
Kitab suci al-Qur’an amat sangat sempurna. Satu-satunya Kitab yang selalu terjaga dari kebatilan, satu-satunya kitab yang terpelihara dari kepalsuan, satu-satunya kitab yang tidak mengalami perubahan dan tidak terdapat didalamnya kontradiksi (pertentangan dan perselisihan) yaitu antara satu ayat dengan yang lainnya, bahkan ayat-ayat yang terkandung didalam Alquran selaras dan saling menguatkan satu dengan ayat yang lainnya.
Firman Allah ta’alaa:
لَّا يَأْتِيهِ الْبَاطِلُ مِن بَيْنِ يَدَيْهِ وَلَا مِنْ خَلْفِهِ ۖ - 41:42
Maknanya: ”(al-Qur’an) tidaklah mengalami perubahan apapun dan dari manapun dan tidak terdapat didalamnya pertentangan antara satu ayat dengan yang lainnya”. (Q.S. Fushshilat: 42).
Hal ini adalah merupakan bukti bahwa Al-Qur’an adalah benar-benar wahyu dari Allah Ta'ala dan bukan buatan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, atau Malaikat Jibril Alaihissalaam ataupun siapapun yang lainnya.
Allah ta’ala berfirman:
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا - 4:82
Maknanya: "Tidakkah kalian memikirkan (menghayati dan mendalami) isi yang terkandung dalam al-Qur’an, Sekiranya (Al-Qur’an) itu bukan wahyu dari Allah Ta'ala, maka pastilah akan terdapat pertentangan (ayat satu dengan yang lainnya) yang teramat banyak". (Q.S. an-Nisa: 82).
Sedangkan al-Qur’an itu sendiri mengandung ayat-ayat muhkamat dan juga ayat-ayat Mutasyabihat.
Allah ta’alaa berfirman:
هُوَ الَّذِي أَنزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُّحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ ۖ فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاءَ تَأْوِيلِهِ ۗ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلَّا اللَّهُ ۗ وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِّنْ عِندِ رَبِّنَا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ - 3:7
Maknanya: "Dialah (Allah Ta'ala) yang menurunkan al-Kitab (yaitu al-Qur'an) kepadamu (Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallaam). Diantara (isi)nya terdapat ayat-ayat muhkamat, itulah ummul-Qur'an (ayat yang dikembalikan dan disesuaikan pemaknaan ayat-ayat al-Qur'an dengannya) dan yang lain juga terdapat ayat-ayat mutasyabihat. Adapun orang-orang yang didalam hatinya condong kepada kesesatan (kebathilan), maka mereka itu mengikuti ayat-ayat mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan juga untuk mencari-cari takwilnya (sesuai dengan hawa nafsunya), padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya (seperti saat tibanya kiamat) melainkan Allah Ta'ala. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya mengatakan: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu (ayat-ayat mutsyabihat) berasal dari Tuhan kami". Dan tidak dapat mengambil pelajaran darinya kecuali orang-orang yang berakal". (Q.S. Al-Imran : 7).
Definisi Ayat Muhkamat yaitu ayat yang dari sisi kebahasaan memiliki satu makna saja dan tidak memungkinkan untuk ditakwil ke makna yang lain. Atau definisi lainnya, ayat muhkamat adalah ayat yang diketahui dengan jelas makna dan maksudnya.
Seperti firman Allah ta’alaa:
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖ - 42:11
Maknanya: “Dia (Allah) tidak menyerupai sesuatupun dari makhluk-Nya (baik dari satu segi maupun semua segi, dan tidak ada sesuatupun yang menyerupai-Nya)”. (Q.S. Asy-Syuraa: 11).
Firman Allah Ta'alaa:
وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ - 112:4
Maknanya: “Dia (Allah) tidak ada satupun yang menyetarai-Nya”. (Q.S. al Ikhlash : 4).
Firman Allah Ta'ala:
هَلْ تَعْلَمُ لَهُ سَمِيًّا - 19:65
Maknanya: “Dia (Allah) tidak ada satupun yang menyamai-Nya”. (Q.S. Maryam : 65).
Sedangkan definisi Ayat mutasyabihat, adalah ayat yang belum jelas maknanya. Atau bisa didefinisikan sebagai ayat yang memiliki banyak kemungkinan makna dan pemahaman sehingga perlu dipikirkan (dihayati dan didalami) agar diperoleh pemaknaan yang tepat yang sesuai dengan ayat-ayat muhkamat.
Bersambung....
dari guru kami
[kitab mukhtasor, Syaikh Abdullah alharari]
Firman Allah ta’alaa:
لَّا يَأْتِيهِ الْبَاطِلُ مِن بَيْنِ يَدَيْهِ وَلَا مِنْ خَلْفِهِ ۖ - 41:42
Maknanya: ”(al-Qur’an) tidaklah mengalami perubahan apapun dan dari manapun dan tidak terdapat didalamnya pertentangan antara satu ayat dengan yang lainnya”. (Q.S. Fushshilat: 42).
Hal ini adalah merupakan bukti bahwa Al-Qur’an adalah benar-benar wahyu dari Allah Ta'ala dan bukan buatan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, atau Malaikat Jibril Alaihissalaam ataupun siapapun yang lainnya.
Allah ta’ala berfirman:
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا - 4:82
Maknanya: "Tidakkah kalian memikirkan (menghayati dan mendalami) isi yang terkandung dalam al-Qur’an, Sekiranya (Al-Qur’an) itu bukan wahyu dari Allah Ta'ala, maka pastilah akan terdapat pertentangan (ayat satu dengan yang lainnya) yang teramat banyak". (Q.S. an-Nisa: 82).
Sedangkan al-Qur’an itu sendiri mengandung ayat-ayat muhkamat dan juga ayat-ayat Mutasyabihat.
Allah ta’alaa berfirman:
هُوَ الَّذِي أَنزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُّحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ ۖ فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاءَ تَأْوِيلِهِ ۗ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلَّا اللَّهُ ۗ وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِّنْ عِندِ رَبِّنَا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ - 3:7
Maknanya: "Dialah (Allah Ta'ala) yang menurunkan al-Kitab (yaitu al-Qur'an) kepadamu (Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallaam). Diantara (isi)nya terdapat ayat-ayat muhkamat, itulah ummul-Qur'an (ayat yang dikembalikan dan disesuaikan pemaknaan ayat-ayat al-Qur'an dengannya) dan yang lain juga terdapat ayat-ayat mutasyabihat. Adapun orang-orang yang didalam hatinya condong kepada kesesatan (kebathilan), maka mereka itu mengikuti ayat-ayat mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan juga untuk mencari-cari takwilnya (sesuai dengan hawa nafsunya), padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya (seperti saat tibanya kiamat) melainkan Allah Ta'ala. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya mengatakan: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu (ayat-ayat mutsyabihat) berasal dari Tuhan kami". Dan tidak dapat mengambil pelajaran darinya kecuali orang-orang yang berakal". (Q.S. Al-Imran : 7).
Definisi Ayat Muhkamat yaitu ayat yang dari sisi kebahasaan memiliki satu makna saja dan tidak memungkinkan untuk ditakwil ke makna yang lain. Atau definisi lainnya, ayat muhkamat adalah ayat yang diketahui dengan jelas makna dan maksudnya.
Seperti firman Allah ta’alaa:
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖ - 42:11
Maknanya: “Dia (Allah) tidak menyerupai sesuatupun dari makhluk-Nya (baik dari satu segi maupun semua segi, dan tidak ada sesuatupun yang menyerupai-Nya)”. (Q.S. Asy-Syuraa: 11).
Firman Allah Ta'alaa:
وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ - 112:4
Maknanya: “Dia (Allah) tidak ada satupun yang menyetarai-Nya”. (Q.S. al Ikhlash : 4).
Firman Allah Ta'ala:
هَلْ تَعْلَمُ لَهُ سَمِيًّا - 19:65
Maknanya: “Dia (Allah) tidak ada satupun yang menyamai-Nya”. (Q.S. Maryam : 65).
Sedangkan definisi Ayat mutasyabihat, adalah ayat yang belum jelas maknanya. Atau bisa didefinisikan sebagai ayat yang memiliki banyak kemungkinan makna dan pemahaman sehingga perlu dipikirkan (dihayati dan didalami) agar diperoleh pemaknaan yang tepat yang sesuai dengan ayat-ayat muhkamat.
Bersambung....
dari guru kami
[kitab mukhtasor, Syaikh Abdullah alharari]
COMMENTS