Cerita DUSTA seputar Isra' Mi'raj. Dan masih banyak lagi cerita DUSTA seputar isra' mi'raj. Wajib kita yakini bahwa Allâh tidak menyerupai segala sesu
Cerita DUSTA seputar Isra' Mi'raj
1. Pada malam Mi'raj, kata mereka Nabi Muhammad ﷺ mendekat kepada Allâh hingga jarak antara keduanya sedekat alis kanan dan kiri. (Na'udzubillah)
2. Pada malam Mi'raj, kata mereka Nabi Muhammad ﷺ sampai ke tempat yang sangat tinggi, maka dibukalah sitar (tirai) lalu beliau masuk dan berjumpa dengan Allâh di balik tirai. (Na'udzubillah)
3. Pada malam Mi'raj, kata mereka Nabi Muhammad ﷺ menembus ribuan hijab cahaya, api dan haibah (kewibawaan) hingga sampai ke suatu tempat dan melihat Allâh di balik hijab-hijab itu. (Na'udzubillah)
4. Kata mereka Nabi melihat Allâh dalam bentuk seorang pemuda yang tidak berjenggot. (Na'udzubillah)
5. Nabi ﷺ, kata mereka pada malam Mi'raj melihat Allâh dalam bentuk cahaya yang agung hingga beliau tenggelam dalam cahaya yang merupakan Allâh tersebut. (Na'udzubillah)
6. Pada malam Mi'raj, kata mereka Nabi merasa kesepian lalu Allâh berbicara kepadanya dengan suara Abu Bakr. (Na'udzubillah)
7. Ketika sampai di atas Sidrat al Muntaha, Jibril kata mereka berkata kepada Nabi ﷺ: "Di sinilah, kekasih berpisah dengan kekasihnya. Jika aku terus naik, maka diriku pasti terbakar." (Na'udzubillah)
8. Pada malam Mi'raj, kata mereka Nabi ﷺ mendekat kepada Allâh sampai jarak antara keduanya 2 hasta bahkan lebih dekat. (Na'udzubillah)
9. Kata mereka, ada wali yang bisa isra' mi'raj lebih dari sekali dalam semalam. (Na'udzubillah)
10. Kata mereka, Rasulullah pada saat mi’raj telah sampai di atas langit ke tujuh di suatu tempat di mana beliau mendengar kalam Allah, Nabi berkata: at-Tahiyyatu lillah, lalu dijawab oleh Allah: as-Salamu ‘alayka Ayyuha an-Nabiyyu Warahmatullah Wabarakatuh, (Na'udzubillah)
Riwayat tersebut walaupun tertulis dalam beberapa kitab tentang peristiwa isra’ mi’raj dan disampaikan oleh beberapa orang dalam ceramah peringatan isra’ mi’raj adalah tidak benar (DUSTA), karena pada malam isra’ mi’raj shighat atau lafazh tahiyyat belum difardhukan.
Hanya sebagian rawi-rawi pendusta yang meriwayatkan kisah tersebut. Kisah dusta ini telah menyebar di kalangan kaum muslimin, maka harus dijelaskan hal yang sebenarnya.
Riwayat tentang bacaan tasyahud atau tahiyat YANG BENAR adalah sebagai berikut:
“Pada awalnya sebagian para sahabat Rasulullah sebelum disyariatkan shighat tasyahhud, mereka mengucapkan dzikir atau bacaan:
اَلسَّلَامُ عَلٰى اللّٰهِ، اَلسَّلَامُ عَلٰى جِبْرِيْلَ، اَلسَّلَامُ عَلٰى مِيْكَائِيْلَ
Lalu Rasulullah bersabda:
إِنَّ اللّهَٰ هُوَ السَّلَامُ
Kemudian Rasulullah mengajarkan kepada mereka untuk mengatakan:
اَلسَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
Semoga hidayah, taufiq dan inayah Allah senantiasa diberikan kepada kita sehingga keimanan kita semakin meningkat, aamiin.
Intaha
Dan masih banyak lagi cerita DUSTA seputar isra' mi'raj.
Wajib kita yakini bahwa Allâh tidak menyerupai segala sesuatu, ada tanpa tempat dan arah serta Mahasuci dari bentuk dan ukuran.
Barang siapa yang menyifati Allâh dengan salah satu sifat makhluk, maka ia telah keluar dari Islam.
Dan untuk kembali ke dalam Islam tidak ada jalan lain kecuali dengan membaca 2 kalimat syahadat dan meyakini maknanya.
Juga, banyak hadits palsu yang tersebar di masyarakat, yaitu:
1. Tidak benar perkataan sebagian orang yang dinisbatkan kepada Nabi secara DUSTA: "Barang siapa yang memberikan kabar gembira kepada umatku dengan masuknya bulan Rajab, maka diharamkan neraka baginya."
2. Tidak benar jika Nabi dan para sahabatnya menjuluki bulan Rajab dengan الأصب (bulan yang dicurahkan rezeki dengan deras di dalamnya)
3. Tidak benar perkataan sebagian orang yang dinisbatkan kepada Nabi secara DUSTA: "Keutamaan bulan Rajab atas bulan-bulan yang lain seperti keutamaan al Qur'an atas seluruh kalam." Karena Ramadhan adalah bulan yang paling utama secara mutlak.
COMMENTS