Masyarakat jawa pada umumnya menamakan bulan Muharram Hijriyah dengan nama 'Sasi Suro'. Hal ini dikarenakan terdapat peristiwa sejar...
Masyarakat jawa pada umumnya menamakan bulan Muharram Hijriyah dengan nama 'Sasi Suro'. Hal ini dikarenakan terdapat peristiwa sejarah yang penting dan mulia di dalam sasi suro sehingga orang jawa menyebutnya 'Bodo Suro'.
di dalam masyarakat muslim, bulan Muharram telah menjadi sebuah kegiatan yang dimuliakan karena sasi suro adalah awal bulan tahun baru islam yang disebut hijriyah. sehingga masyarakat islam di tanah air ini merayakan Hari Raya Tahun Baru Hijriyah. Lalu dimana letak sakralnya??
Mbah Sholeh Darat (KH Sholeh Darat) telah menulis tentang kemuliaan bulan Muharram di tahun 1317 H. Mbah Sholeh Darat menerangkan dalam kitab beliau yang berjudul "Lathaifut At-Thaharah wa Asrarus As-Shalah" yaitu tengan betapa mulianya (sakralnya) bulan Muharram. Kitab ini menyebutkan bahwa:
"Awal bulan Muharram (sasi Suro) itu adalah tahun barunya seluruh warga umat Islam di dunia. sedangkan, tanggal 10 Muharram (10 Suro) adalah Hari Raya Umat Islam yang digunakan untuk berbahagia dan beramal dengan shadaqah. Hari Raya Suro ini merupakan bentuk untuk mensyukuri nikmat Allah Ta'ala. Kegiatan hari rayanya tidak dengan kegiatan shalat riyoyo, akan tetapi dengan berpakaian rapi dan melakukan kebaikan serta memberikan makanan kepada para faqir miskin."
Oleh Karena itu, mbah sholeh darat menekankan bahwa seluruh umat Islam agat membaca doa "akhir tahun" di tanggal 30 Dzulhijjah setelah shalat ashar sebanyak tiga kali. Berikut doa "akhir tahun":
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. اَللّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِي عَنْهُ فَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلِمْتَ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْهُ بَعْدَ جُرْأتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي أَسْتَغْفِرُكَ، فَاغْفِرْلِي وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْأَلُكَ اَللّهُمَّ يَا كَرِيْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ أَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّي وَلاَ تَقْطَعْرَجَائِي مِنْكَ يَا كَرِيْمُ.وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Mbah Sholeh Darat juga menerangkan bahwa siapa yang mau membaca doa "akhir tahun" ini maka ia tidak akan diganggu oleh syaiton dalam tahun itu. Syaiton hanya bisa merusak manusia hanya dalam waktu satu jam. Itu-pun semua dosa orang tersebut selama setahun telah diampuni oleh Allaah Ta'ala karena membaca doa Akhir Tahun.
Kemudian mbah Sholeh Darat juga menyuruh kita agar membaca doa "Awal Tahun" Sebanyak tiga kali juga. Waktunya setelah Sholat Maghrib Awal Bulan Muharram. Berikut Bacaan doa "Awal Tahun" sebagai berikut:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. اَللّهُمَّ أَنْتَ اْلأَبَدِيُّ اْلقَدِيْمُ اْلاَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ وَجُوْدِكَ الْمُعَوَّلِ وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ نَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَاءِهِ وَجُنُوْدِهِ وَالْعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ اْلأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ وَاْلإِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِي إِلَيْكَ زُلْفٰى يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ. يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا ومولانا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَاصْحَابِهِ وَسَلَّم.
Mbah Sholeh Darata menjelaskan keutamaannya, Ketika Membaca Doa "awal tahun" ini, Maka ia akan terlindungi dari gangguan syaiton selama setahun. Inilah Sakralnya malam 1 Suro yang akhir tahun dan awal tahun harus membaca doa doa tersebut.
disarikan dari kitab "Lathaifut At-Thaharah wa Asrarus As-Shalah" Karangan KH Sholeh Darat Semarang. (mwcnujepara)
Mbah Sholeh Darat (KH Sholeh Darat) telah menulis tentang kemuliaan bulan Muharram di tahun 1317 H. Mbah Sholeh Darat menerangkan dalam kitab beliau yang berjudul "Lathaifut At-Thaharah wa Asrarus As-Shalah" yaitu tengan betapa mulianya (sakralnya) bulan Muharram. Kitab ini menyebutkan bahwa:
"Awal bulan Muharram (sasi Suro) itu adalah tahun barunya seluruh warga umat Islam di dunia. sedangkan, tanggal 10 Muharram (10 Suro) adalah Hari Raya Umat Islam yang digunakan untuk berbahagia dan beramal dengan shadaqah. Hari Raya Suro ini merupakan bentuk untuk mensyukuri nikmat Allah Ta'ala. Kegiatan hari rayanya tidak dengan kegiatan shalat riyoyo, akan tetapi dengan berpakaian rapi dan melakukan kebaikan serta memberikan makanan kepada para faqir miskin."
Oleh Karena itu, mbah sholeh darat menekankan bahwa seluruh umat Islam agat membaca doa "akhir tahun" di tanggal 30 Dzulhijjah setelah shalat ashar sebanyak tiga kali. Berikut doa "akhir tahun":
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. اَللّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِي عَنْهُ فَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلِمْتَ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْهُ بَعْدَ جُرْأتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي أَسْتَغْفِرُكَ، فَاغْفِرْلِي وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْأَلُكَ اَللّهُمَّ يَا كَرِيْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ أَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّي وَلاَ تَقْطَعْرَجَائِي مِنْكَ يَا كَرِيْمُ.وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Mbah Sholeh Darat juga menerangkan bahwa siapa yang mau membaca doa "akhir tahun" ini maka ia tidak akan diganggu oleh syaiton dalam tahun itu. Syaiton hanya bisa merusak manusia hanya dalam waktu satu jam. Itu-pun semua dosa orang tersebut selama setahun telah diampuni oleh Allaah Ta'ala karena membaca doa Akhir Tahun.
Kemudian mbah Sholeh Darat juga menyuruh kita agar membaca doa "Awal Tahun" Sebanyak tiga kali juga. Waktunya setelah Sholat Maghrib Awal Bulan Muharram. Berikut Bacaan doa "Awal Tahun" sebagai berikut:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. اَللّهُمَّ أَنْتَ اْلأَبَدِيُّ اْلقَدِيْمُ اْلاَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ وَجُوْدِكَ الْمُعَوَّلِ وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ نَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَاءِهِ وَجُنُوْدِهِ وَالْعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ اْلأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ وَاْلإِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِي إِلَيْكَ زُلْفٰى يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ. يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا ومولانا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَاصْحَابِهِ وَسَلَّم.
Mbah Sholeh Darata menjelaskan keutamaannya, Ketika Membaca Doa "awal tahun" ini, Maka ia akan terlindungi dari gangguan syaiton selama setahun. Inilah Sakralnya malam 1 Suro yang akhir tahun dan awal tahun harus membaca doa doa tersebut.
disarikan dari kitab "Lathaifut At-Thaharah wa Asrarus As-Shalah" Karangan KH Sholeh Darat Semarang. (mwcnujepara)
COMMENTS