kyai Said mencontohkan Rosululloh dalam mengkader para shohabatnya. Mengkader NU harus bisa membaca Alquran. Jangan sampai tidak bisa membaca Alquran.
Pengajian Kyai Said kemarin bermauidhoh hasanah tentang cara mengkader Generasi NU di masa sekarang dan kedepan.
kyai Said mencontohkan Rosululloh dalam mengkader para shohabatnya. Mengkader NU harus bisa membaca Alquran. Jangan sampai tidak bisa membaca Alquran. yang kedua adalah mempunyai kemandirian yang tinggi. Kemandirian ini harus menerapkan Himmah dan Azimah yang besar. Hal ini dapat diukur dari kepribadian Kader tersebut.
Kyai Said menjelaskan bahwa Himmah dan Azimah jika diartikan bahasa indonesia adalah sama sama cita-cita. Tetapi Himmah dan Azimah ini dapat dibedakan berdasarkan tujuannya. Jika untuk keilmuan adalah Himmah, jika untuk kekayaan adalah Azimah.
Hal ini himmah, sudah dicontohkan para pendiri NU, misalnya KH Wahab Hasbulloh berjuang menyebarkan NU ke seluruh Nusantara dengan semangat dan cita cita yang besar. Beliau berjuang jalan ke seluruh nusantara dengan biaya sendiri. Hal dikarenakan Mbah Wahab adalah seorang yang kaya raya. Dari kudus juga diterangkan bahwa KH Asnawi juga kaya juga ikut menyebarkan NU di kawasan Pantura. Dan tokoh tokoh Pendiri NU ini berjuang dengan hartanya sendiri untuk menyebarkan NU ke seluruh Indonesia. Jadi generasi NU harus punya Kemandirian totalitas. Kyai Said juga mewanti-wanti jangan sampai minta minta atau disebut generasi bikin proposal.
Kyai Said juga menceritakan bahwa Para kyai dahulu ini tidak mau minta-minta, contohnya adalah pendiri Ponpes Lirboyo, Ponpes krapyak dan para pendiri ponpes NU di seluruh Nusantara.
Sehingga kyai said menegaskan kembali bahwa generasi NU Jepara ini harus punya Himmah dan Azimah yang besar. Karena Rosululloh mengkader para Shahabatnya mempunyai Himmah dan Azimah yang besar, hal ini untuk kekuatan penyebaran Agama islam dengan kuat.
Setelah kader Punya Himmah dan Azimah yang besar, Kyai Said menjelaskan yang kedua cara mengkader Generasi NU. Yaitu dengan memberi Ilmu dan Keterampilan. Kyai Said juga menceritakan zaman sekarang ini adalah masuk dunia Industri 4.0. Jadi kader NU harus pinter pinter.
Bahasa yang harus dikuasai kader NU tidak hanya Bahasa Arab dan Inggris Saja. Harus juga bisa mengusai Bahasa China atau Bahasa Mandarin. karena Apa? Prediksi dunia bahwa kekuatan ekonomi dunia ini tidak lepas dengan China. yaitu mereka tetap memakai Bahasa China. Kalo Kader NU tidak tahu bahasa China bisa bahaya. Oleh Karena itu, Generasi Muda NU di Jepara harus ada yang bisa bahasa China. Hal ini untuk mengkonter serangan serangan paradigma dan sebagainya demi menjaga NKRI dan keutuhan Negara.
kyai Said mencontohkan Rosululloh dalam mengkader para shohabatnya. Mengkader NU harus bisa membaca Alquran. Jangan sampai tidak bisa membaca Alquran. yang kedua adalah mempunyai kemandirian yang tinggi. Kemandirian ini harus menerapkan Himmah dan Azimah yang besar. Hal ini dapat diukur dari kepribadian Kader tersebut.
Kyai Said menjelaskan bahwa Himmah dan Azimah jika diartikan bahasa indonesia adalah sama sama cita-cita. Tetapi Himmah dan Azimah ini dapat dibedakan berdasarkan tujuannya. Jika untuk keilmuan adalah Himmah, jika untuk kekayaan adalah Azimah.
Hal ini himmah, sudah dicontohkan para pendiri NU, misalnya KH Wahab Hasbulloh berjuang menyebarkan NU ke seluruh Nusantara dengan semangat dan cita cita yang besar. Beliau berjuang jalan ke seluruh nusantara dengan biaya sendiri. Hal dikarenakan Mbah Wahab adalah seorang yang kaya raya. Dari kudus juga diterangkan bahwa KH Asnawi juga kaya juga ikut menyebarkan NU di kawasan Pantura. Dan tokoh tokoh Pendiri NU ini berjuang dengan hartanya sendiri untuk menyebarkan NU ke seluruh Indonesia. Jadi generasi NU harus punya Kemandirian totalitas. Kyai Said juga mewanti-wanti jangan sampai minta minta atau disebut generasi bikin proposal.
Kyai Said juga menceritakan bahwa Para kyai dahulu ini tidak mau minta-minta, contohnya adalah pendiri Ponpes Lirboyo, Ponpes krapyak dan para pendiri ponpes NU di seluruh Nusantara.
Sehingga kyai said menegaskan kembali bahwa generasi NU Jepara ini harus punya Himmah dan Azimah yang besar. Karena Rosululloh mengkader para Shahabatnya mempunyai Himmah dan Azimah yang besar, hal ini untuk kekuatan penyebaran Agama islam dengan kuat.
Setelah kader Punya Himmah dan Azimah yang besar, Kyai Said menjelaskan yang kedua cara mengkader Generasi NU. Yaitu dengan memberi Ilmu dan Keterampilan. Kyai Said juga menceritakan zaman sekarang ini adalah masuk dunia Industri 4.0. Jadi kader NU harus pinter pinter.
Bahasa yang harus dikuasai kader NU tidak hanya Bahasa Arab dan Inggris Saja. Harus juga bisa mengusai Bahasa China atau Bahasa Mandarin. karena Apa? Prediksi dunia bahwa kekuatan ekonomi dunia ini tidak lepas dengan China. yaitu mereka tetap memakai Bahasa China. Kalo Kader NU tidak tahu bahasa China bisa bahaya. Oleh Karena itu, Generasi Muda NU di Jepara harus ada yang bisa bahasa China. Hal ini untuk mengkonter serangan serangan paradigma dan sebagainya demi menjaga NKRI dan keutuhan Negara.
COMMENTS