Amalan Pelancar Rejeki dan terjaga dari Kefaqiran dan Kemiskinan. setiap hari 100 kali, maka ia (yang mengamalkan) terjaga dari kafaqiran (serta kemiskinan)
Kekhawatiran dan ketakutan adalah salah satu penyakit yang hinggap di manusia dari dulu sampai sekarang. Kekhawatiran dan ketakutan ini berlaku dalam berbagai macam lini kehidupan, diantaranya kekhawatiran dan ketakutan mengenai kurangnya rezeki.
Allah Ta'ala berfirman dalam surat Hud:
وما من دابة- فى الارض- الا على الله- رزقها
"Tidak ada satu makhluk melata pun (semua makhluk Allah) yang bergerak/hidup diatas bumi ini yang tidak dijamin Allooh rezekinya"(Q.S. Hud-6).
Namun rejeki masih dalam misteri, tidak ada yang tahu kapan rejeki akan diperoleh, oleh karena itu Allooh memerintahkan kita untuk terus berikhtiyar memperoleh Rezeki. Rezeki yang dicari dengan cara halal dan berusaha untuk mendapatkannya dan tidak dengan cara berpangku tangan. Sebab Allooh Ta'ala juga berfirman:
فاذا قضيت الصلاة- فانتشروا- فى الارض- وابتغوا -من فضل الله.
"Maka apabila telah/sudah ditunaikan sholat jum'at, Maka bertebaranlah (berihtiyarlah) kamu dimuka bumi dan carilah karunia (rezeki) dari Allooh". (Q.S. Al Jum'ah: 10).
Dari beberapa dalil tersebut, menunjukkan bahwa kita harus terus mencari dan berusaha tanpa lelah untuk memperoleh rejeki yang halal. Namun, masih menjadi misteri untuk mendapatkannya. Terkadang, rezeki dari Allooh itu bisa diperoleh dengan mudah baik melalui berbagai macam lantaran. Terkadang juga kita sebagai manusia masih merasa belum mendapatkan apa yang diinginkan.
Oleh karena itu untuk dapat memperlancar kehadiran reszeki. Yang harus dilakukan adalah dengan mensyukuri apa yang sudah diberikan rejeki dari Allooh. Bersyukurlah, Maka nikmat itu akan terus ditambah:
لان شكرتم -لازيدنكم
"Jika kalian bersyukur, niscaya akan menambah [rejeki/kenikmatan] kepada kalian". (Q.S. Ibrahim: 7).
Untuk mensyukuri nikmat yang Allooh berikan kepada kita, tidak cukup dengan ucapan saja. Akan tetapi sikap bersyukur ini harus diwujudkan dengan berbagai kegiatan dan perbuatan yaitu dengan melakukan peningkatan ketakwaan dengan amalan-amalan kebaikan. Hal ini, Taqwa/Ta'at kepada Allooh akan menambah rejeki yang tak terduga. Tak disangka sangka.
ومن يتق الله- يجعل له- مخرجا- ويرزقه- من حيث- لا يحتسب.
"Dan barangsiapa yang bertaqwa (dengan menambah ketakwaan) kepada Allooh, niscaya Allooh akan memberinya solusi/jalan keluar (dari berbagai macam kesulitan) dan memberinya rezeki dari jalan yang tidak terduga /tidak disangka-sangka." (Q.S. At Thalaq: 2-3)
Untuk menambah ketakwaan, salah satu jalan adalah dengan mengingat dosa yang kita telah jalani dan kemudian meminta ampunan kepad Allooh dengan cara menjalankan semua yang diperintahkan Allooh dan menjauhi apa yang sudah dilarang Alloh. dan Kemudian Beristighfar sebanyak-banyaknya. Karena Manusia itu tidak akan tahu kapan ia akan diampuni oleh Allooh Ta'ala. Dengan banyak beristighfar akan lebih mudah mendapatkan jalan keluar dari berbagai permasalahan hidup yang menghinggapinya. Dalam sebuah hadits diriwayatkan:
عن -ابن عباس- رضى الله عنه- قال:- قال- رسول الله- صلى الله عايه وسلم-: من اكثر- من الاستغفار- جعل الله له- من كل- هم )فرجا- ومن كل ضيق- مخرجا- ورزقه -من حيث- لا يحتسب.-(رواه احمد والحاكم.
"Dari Ibn-Abbas, ia berkata: Rasulullooh shollalloohu 'alaihi Wasallam, bersabda: Barangsiapa yang memperbanyak beristighfar, niscaya Allooh merubah setiap kesedihan/kesengsaraan menjadi kebahagiaan/kegembiraan dan memberikan jalan keluar/solusi dari setiap kesempitan/kesulitannya dan Allooh menganugerahkan/memberikan rezeki kepadanya dari arah yang tak terduga (tiada disangka)" (HR. Ahmad dan Al Hakim).
Namun masih saja banyak manusia yang merasa belum menemukan jalan keluarnya. Bahkan yang terjadi adalah banyak manusia yang ingin terus mendapatkan rejeki dengan mudah. terus menerus. Dan terhindar dari Kemiskinan bahkan kefaqiran. Walaupun sejatinya kondisi kefakiran dan atau kemiskinan itu lebih baik bagi seseorang yang mampu bersabar dan pandai bersyukur. Namun tetap saja terkadang manusia itu memenuhi tanggung jawabnya untuk nafkah wajib yang harus ditunaikan.
Berikut terdapat ijazah dari guru kami, Syaikh Dr. Salim Alwan Al Husaini, yaitu dengan mengamalkan dari sebuah hadits berikut: yaitu mengamalkan sabda Nabi Shollalloohu 'alaihi wa sallam:
من قال- لا إله إلا الله- الملك- الحق المبين- في كل يوم- مائة مرة- كان له- أمان- من الفقر- ومن وحشة القبر (رواه الحافظ البغدادي في تاريخ بغداد والحافظ أبو نعيم الأصفهاني في حلية الأولياء)
Yang Maknanya: "Barangsiapa membaca
لا إله إلا الله الملك الحق المبين
setiap hari 100 kali, maka ia (yang mengamalkan) terjaga dari kafaqiran (serta kemiskinan) dan dari seramnya (siksa) alam qubur". (HR. al-Hafizh al-Baghdadi dalam Tarikh Baghdad dan al-Hafizh Abu Nu'aim al-Ashfahani dalam Hilyah al-Auliya').
selain mengamalkan amalan tersebut perlu kiranya juga kita melakukan amalan tindakan dan perbuatan, yaitu dengan silaturrohim. Dengan rajin menjalin Silaturrahim, insyaallah menjadi sebab berkahnya rejeki yang diperoleh.
عن- ابى هريرة- رضى الله.عنه- قال:- سمعت- رسول الله- صلى الله عليه وسلم- يقول:- من- سره -ان يبسط له- فى رزقه- وان ينسأله- فى اثره- فليصل رحمه -- رواه البخارى.
"Dari Abi Hurairah Rodliyalloohu 'Anhu, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shollalloohu Alaihi Wasallam, bersabda: Barangsiapa yang senang jika ia dilapangkan rezekinya dan juga dipanjangkan umurnya, maka hendaknyalah ia menyambung tali silaturrahim". (HR. Al Bukhari).
Ini adalah ibadah sosial yang harus dilaksanakan bagi yang ingin terjaga dari kefaqiran dan kemiskinan. Karena rejeki datang bisa jadi dari saudaramu dengan bersilaturrohim. Semoga bermanfaat.
Allah Ta'ala berfirman dalam surat Hud:
وما من دابة- فى الارض- الا على الله- رزقها
"Tidak ada satu makhluk melata pun (semua makhluk Allah) yang bergerak/hidup diatas bumi ini yang tidak dijamin Allooh rezekinya"(Q.S. Hud-6).
Namun rejeki masih dalam misteri, tidak ada yang tahu kapan rejeki akan diperoleh, oleh karena itu Allooh memerintahkan kita untuk terus berikhtiyar memperoleh Rezeki. Rezeki yang dicari dengan cara halal dan berusaha untuk mendapatkannya dan tidak dengan cara berpangku tangan. Sebab Allooh Ta'ala juga berfirman:
فاذا قضيت الصلاة- فانتشروا- فى الارض- وابتغوا -من فضل الله.
"Maka apabila telah/sudah ditunaikan sholat jum'at, Maka bertebaranlah (berihtiyarlah) kamu dimuka bumi dan carilah karunia (rezeki) dari Allooh". (Q.S. Al Jum'ah: 10).
Dari beberapa dalil tersebut, menunjukkan bahwa kita harus terus mencari dan berusaha tanpa lelah untuk memperoleh rejeki yang halal. Namun, masih menjadi misteri untuk mendapatkannya. Terkadang, rezeki dari Allooh itu bisa diperoleh dengan mudah baik melalui berbagai macam lantaran. Terkadang juga kita sebagai manusia masih merasa belum mendapatkan apa yang diinginkan.
Oleh karena itu untuk dapat memperlancar kehadiran reszeki. Yang harus dilakukan adalah dengan mensyukuri apa yang sudah diberikan rejeki dari Allooh. Bersyukurlah, Maka nikmat itu akan terus ditambah:
لان شكرتم -لازيدنكم
"Jika kalian bersyukur, niscaya akan menambah [rejeki/kenikmatan] kepada kalian". (Q.S. Ibrahim: 7).
Untuk mensyukuri nikmat yang Allooh berikan kepada kita, tidak cukup dengan ucapan saja. Akan tetapi sikap bersyukur ini harus diwujudkan dengan berbagai kegiatan dan perbuatan yaitu dengan melakukan peningkatan ketakwaan dengan amalan-amalan kebaikan. Hal ini, Taqwa/Ta'at kepada Allooh akan menambah rejeki yang tak terduga. Tak disangka sangka.
ومن يتق الله- يجعل له- مخرجا- ويرزقه- من حيث- لا يحتسب.
"Dan barangsiapa yang bertaqwa (dengan menambah ketakwaan) kepada Allooh, niscaya Allooh akan memberinya solusi/jalan keluar (dari berbagai macam kesulitan) dan memberinya rezeki dari jalan yang tidak terduga /tidak disangka-sangka." (Q.S. At Thalaq: 2-3)
Untuk menambah ketakwaan, salah satu jalan adalah dengan mengingat dosa yang kita telah jalani dan kemudian meminta ampunan kepad Allooh dengan cara menjalankan semua yang diperintahkan Allooh dan menjauhi apa yang sudah dilarang Alloh. dan Kemudian Beristighfar sebanyak-banyaknya. Karena Manusia itu tidak akan tahu kapan ia akan diampuni oleh Allooh Ta'ala. Dengan banyak beristighfar akan lebih mudah mendapatkan jalan keluar dari berbagai permasalahan hidup yang menghinggapinya. Dalam sebuah hadits diriwayatkan:
عن -ابن عباس- رضى الله عنه- قال:- قال- رسول الله- صلى الله عايه وسلم-: من اكثر- من الاستغفار- جعل الله له- من كل- هم )فرجا- ومن كل ضيق- مخرجا- ورزقه -من حيث- لا يحتسب.-(رواه احمد والحاكم.
"Dari Ibn-Abbas, ia berkata: Rasulullooh shollalloohu 'alaihi Wasallam, bersabda: Barangsiapa yang memperbanyak beristighfar, niscaya Allooh merubah setiap kesedihan/kesengsaraan menjadi kebahagiaan/kegembiraan dan memberikan jalan keluar/solusi dari setiap kesempitan/kesulitannya dan Allooh menganugerahkan/memberikan rezeki kepadanya dari arah yang tak terduga (tiada disangka)" (HR. Ahmad dan Al Hakim).
Namun masih saja banyak manusia yang merasa belum menemukan jalan keluarnya. Bahkan yang terjadi adalah banyak manusia yang ingin terus mendapatkan rejeki dengan mudah. terus menerus. Dan terhindar dari Kemiskinan bahkan kefaqiran. Walaupun sejatinya kondisi kefakiran dan atau kemiskinan itu lebih baik bagi seseorang yang mampu bersabar dan pandai bersyukur. Namun tetap saja terkadang manusia itu memenuhi tanggung jawabnya untuk nafkah wajib yang harus ditunaikan.
Berikut terdapat ijazah dari guru kami, Syaikh Dr. Salim Alwan Al Husaini, yaitu dengan mengamalkan dari sebuah hadits berikut: yaitu mengamalkan sabda Nabi Shollalloohu 'alaihi wa sallam:
من قال- لا إله إلا الله- الملك- الحق المبين- في كل يوم- مائة مرة- كان له- أمان- من الفقر- ومن وحشة القبر (رواه الحافظ البغدادي في تاريخ بغداد والحافظ أبو نعيم الأصفهاني في حلية الأولياء)
Yang Maknanya: "Barangsiapa membaca
لا إله إلا الله الملك الحق المبين
setiap hari 100 kali, maka ia (yang mengamalkan) terjaga dari kafaqiran (serta kemiskinan) dan dari seramnya (siksa) alam qubur". (HR. al-Hafizh al-Baghdadi dalam Tarikh Baghdad dan al-Hafizh Abu Nu'aim al-Ashfahani dalam Hilyah al-Auliya').
selain mengamalkan amalan tersebut perlu kiranya juga kita melakukan amalan tindakan dan perbuatan, yaitu dengan silaturrohim. Dengan rajin menjalin Silaturrahim, insyaallah menjadi sebab berkahnya rejeki yang diperoleh.
عن- ابى هريرة- رضى الله.عنه- قال:- سمعت- رسول الله- صلى الله عليه وسلم- يقول:- من- سره -ان يبسط له- فى رزقه- وان ينسأله- فى اثره- فليصل رحمه -- رواه البخارى.
"Dari Abi Hurairah Rodliyalloohu 'Anhu, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shollalloohu Alaihi Wasallam, bersabda: Barangsiapa yang senang jika ia dilapangkan rezekinya dan juga dipanjangkan umurnya, maka hendaknyalah ia menyambung tali silaturrahim". (HR. Al Bukhari).
COMMENTS