Ishari Jepara telah mengadakan lomba Festival Terbang Telon Sebanyak tingkat Kabupaten Jepara. 15 kelompok hadrah di Kabupaten Jepara terdafatar sebagai peserta ajang Festival Terbang Telon.
Jepara - Ishari Jepara telah mengadakan lomba Festival Terbang Telon Sebanyak tingkat Kabupaten Jepara. 15 kelompok hadrah di Kabupaten Jepara terdafatar sebagai peserta ajang Festival Terbang Telon. Festival Keseneian ini bertema “Nguri-nguri Kesenian, Jepara Aman Tentram”. Festival ini diselenggarakan di Pendopo Kabupaten, Ahad kemarin (22/9/2019).
"Festival ini melestarikan Terbang Telon di Jepara, dan tahun 2019 ini yang perdana sebagai tradisi khas kota ukir Jepara" Kata M. Ulil Albab, Ketua Panitia Festival Kesenian.
Bacalagi: Muskercab NU Jepara ke 7 di Ponpes Roudlotul Jannah Mlonggo
Ulil juga mengatakan bahwa Terbang Telon merupakan kesenian asli dari Jepara, Nada dan lagunya tidak bisa ditiru, dan kesenian Terbang Telon berbeda dengan nasyid atau qasidah yang sering didengar. Dan yang paling unik adalah hanya dimainkan oleh 3 orang saja, sehingga seni ini disebut Terbang Telon (Telon artinya tiga).
Terbang Telon adalah kesenian dengan kategori hadrah yang khas dari pesisiran Jepara. Terbang ini tidak seperti memainkan rebana pada umumnya, seni ini hanya dimainkan oleh tiga orang penabuh rebana yang dengan nada khas dengan lantunan sholawat. Penabuh terbang ini bisa ditambah 3 orang lagi yang menjadi enam atau ditambah 3 orang lagi menjadi sembilan orang, akan tetapi nadanya tetap berkiblat pada tiga orang penabuh terbang utama.
PCNU Jepara yang bekerjasama dengan Pemkab Jepara dan dimotori oleh ISHARI (Ikatan Seni Hadroh Indonesia) Jepara, bertekad melestarikan kesenian terbang telon ini di Bumi Katini khususnya. Hal ini bertujuan untuk menarik minat kembali generasi muda NU untuk ikut menjaga tradisi Terbang Telon ini.
Bacalagi: Fatayat NU Jepara Siap Kawal Isu Gender Pasca Pemilu
Festival Hadroh perdana tersebut telah dibuka yang ditandai dengan penabuhan rebana oleh Sekda Jepara, Edy Sujatmiko, dan juga Perwira Seksi Teritorial (Pasiter) Kodim 0719/Jepara, M. Fadelan, serta Kabagren Polres Jepara, Hari Jatmiko.
Edi Sujatmiko menyampaikan bahwa Kesenian Terbang Telon ini mengingatkan jaman dulu bahwa sholawatan dengan terbang telon ini bisa sampai tengah malam, dan itu merupakan kesenian asli dari kota Jepara yang harus dilestarikan. Edy juga berharap bahwa seni khas Jepara ini bisa dikemas yang menjaddi sesuatu luarbiasa seperti atraksi budaya. Selain dapat menjaga tradisi, nilai dan identitas serta kearifan lokal ini dapat langsung menarik minat para wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Jepara.
Dewan Juri, H. Abdullah Syakban mengatakan bahwa Terbang Telon ini harus dilestarikan bersama-sama. Syakban juga pernah mendapatkan gelar juara 1 lomba Kesenian Terbang Telon se-kabupaten Jepara tahun 1966.
"Saya bersyukur Pemkab Jepara serta Ishari NU Jepara bisa mengadakan festival Terbang Telon ini. Hal ini dapat menjadi wadah terhubungnya silaturrohim antar jamiyyah dari terbang telon se kabupaten Jepara. Dan juga bisa saling mengenal dan yang paling penting bisa bershalawat bersama dengan Terbang Telon ini,” Kata Syakban, Dewan Juri dan Aktifis Terbang Telon.
Bacalagi: Ranting NU Kedungcino Gelar Pengajian 1 Muharram 1441 H
Juara dalam festival terbang telon tingkat Kabupaten Jepara Tahun 2019 diraih oleh; Juara 1 Nurul ‘Arobi dari Jambu Mlonggo, untuk Juara 2 Al Huda dari Tegalsambi Tahunan, dan Juara 3 Al Ikhlas dari Bawu Batealit. Sedangkan untuk juara harapan diraih oleh; Juara harapan 1 Al Ikhlas dari Karangaji Kedung, untuk Juara harapan 2 Taraman dari Mantingan Tahunan, dan Juara harapan 3 Assalamah dari Krapyak Tahunan.
"Festival ini melestarikan Terbang Telon di Jepara, dan tahun 2019 ini yang perdana sebagai tradisi khas kota ukir Jepara" Kata M. Ulil Albab, Ketua Panitia Festival Kesenian.
Bacalagi: Muskercab NU Jepara ke 7 di Ponpes Roudlotul Jannah Mlonggo
Ulil juga mengatakan bahwa Terbang Telon merupakan kesenian asli dari Jepara, Nada dan lagunya tidak bisa ditiru, dan kesenian Terbang Telon berbeda dengan nasyid atau qasidah yang sering didengar. Dan yang paling unik adalah hanya dimainkan oleh 3 orang saja, sehingga seni ini disebut Terbang Telon (Telon artinya tiga).
Terbang Telon adalah kesenian dengan kategori hadrah yang khas dari pesisiran Jepara. Terbang ini tidak seperti memainkan rebana pada umumnya, seni ini hanya dimainkan oleh tiga orang penabuh rebana yang dengan nada khas dengan lantunan sholawat. Penabuh terbang ini bisa ditambah 3 orang lagi yang menjadi enam atau ditambah 3 orang lagi menjadi sembilan orang, akan tetapi nadanya tetap berkiblat pada tiga orang penabuh terbang utama.
PCNU Jepara yang bekerjasama dengan Pemkab Jepara dan dimotori oleh ISHARI (Ikatan Seni Hadroh Indonesia) Jepara, bertekad melestarikan kesenian terbang telon ini di Bumi Katini khususnya. Hal ini bertujuan untuk menarik minat kembali generasi muda NU untuk ikut menjaga tradisi Terbang Telon ini.
Bacalagi: Fatayat NU Jepara Siap Kawal Isu Gender Pasca Pemilu
Festival Hadroh perdana tersebut telah dibuka yang ditandai dengan penabuhan rebana oleh Sekda Jepara, Edy Sujatmiko, dan juga Perwira Seksi Teritorial (Pasiter) Kodim 0719/Jepara, M. Fadelan, serta Kabagren Polres Jepara, Hari Jatmiko.
Edi Sujatmiko menyampaikan bahwa Kesenian Terbang Telon ini mengingatkan jaman dulu bahwa sholawatan dengan terbang telon ini bisa sampai tengah malam, dan itu merupakan kesenian asli dari kota Jepara yang harus dilestarikan. Edy juga berharap bahwa seni khas Jepara ini bisa dikemas yang menjaddi sesuatu luarbiasa seperti atraksi budaya. Selain dapat menjaga tradisi, nilai dan identitas serta kearifan lokal ini dapat langsung menarik minat para wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Jepara.
Dewan Juri, H. Abdullah Syakban mengatakan bahwa Terbang Telon ini harus dilestarikan bersama-sama. Syakban juga pernah mendapatkan gelar juara 1 lomba Kesenian Terbang Telon se-kabupaten Jepara tahun 1966.
"Saya bersyukur Pemkab Jepara serta Ishari NU Jepara bisa mengadakan festival Terbang Telon ini. Hal ini dapat menjadi wadah terhubungnya silaturrohim antar jamiyyah dari terbang telon se kabupaten Jepara. Dan juga bisa saling mengenal dan yang paling penting bisa bershalawat bersama dengan Terbang Telon ini,” Kata Syakban, Dewan Juri dan Aktifis Terbang Telon.
Bacalagi: Ranting NU Kedungcino Gelar Pengajian 1 Muharram 1441 H
Juara dalam festival terbang telon tingkat Kabupaten Jepara Tahun 2019 diraih oleh; Juara 1 Nurul ‘Arobi dari Jambu Mlonggo, untuk Juara 2 Al Huda dari Tegalsambi Tahunan, dan Juara 3 Al Ikhlas dari Bawu Batealit. Sedangkan untuk juara harapan diraih oleh; Juara harapan 1 Al Ikhlas dari Karangaji Kedung, untuk Juara harapan 2 Taraman dari Mantingan Tahunan, dan Juara harapan 3 Assalamah dari Krapyak Tahunan.
COMMENTS